dalam pengukuran dengan menggunakan jangka sorong diperoleh ukuran diameter

Caramenghitung jangka sorong adalah sebagai berikut. Hasil pengukuran = skala utama + (skala nonius x 0,01) cm. Hasil pengukuran = 2 + (2 x 0,01) = 2 + 0,02 = 2,02 cm. Jadi, hasil pengukuran lebar balok menggunakan jangka sorong adalah 2,02 cm. Baca Juga: Cara Membaca Kaliper dengan Cepat. Perbedaan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup
jangkasorong dengan skala nonius sebanyak 20 skala, memiliki angka ketelitian 1 mm : 20 strip = 0,05 mm. Hasil pengukuran dengan jangka sorong berskala nonius 20 skala adalah kelipatan dari 0,05. Karena 3,18 bukan kelipatan 0,05 maka 3,18 tidak mungkin hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong tersebut. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.
Yuk, belajar tentang bagian-bagian jangka sorong, fungsi, serta cara mengukur, membaca, dan menghitung menggunakan jangka sorong di artikel Fisika kelas 10 berikut ini. — Ketika kamu mau mengukur berat badan, yang kamu cari pasti timbangan badan. Untuk mengukur waktu, alat yang kamu butuhin pasti jam. Untuk mengukur suhu, kamu bisa gunakan termometer. Nah, kalo alat ukur panjang, yang pertama kali di pikiranmu apa? pasti kebanyakan dari kalian jawab mistar atau penggaris kan? Bahkan kalau kamu buka tempat pensil sekarang, mungkin penggaris ada di situ bareng sama alat tulis lainnya. Bentuknya yang simple dan mudah dibawa, nggak salah sih, penggaris jadi alat ukur panjang yang paling eksis sampai sekarang. Eh tapi, kalo kamu mau ukur diameter cincin, emang bisa pake penggaris? Duh, nggak bisa kan. Makanya penggaris cukup terbatas ya, dia umumnya dipakai untuk mengukur benda yang permukaannya berupa bidang datar aja, salah satu contohnya kertas. Padahal, manusia juga butuh alat untuk mengukur panjang benda nggak cuma berbidang datar. Contohnya yang tadi, mengukur diameter luar/dalam suatu benda. Untuk itu, manusia butuh alat ukur panjang yang lebih detail lagi, salah satunya yaitu jangka sorong. Waktu kelas 7 dulu, kamu pernah belajar jenis-jenis alat ukur panjang. Mungkin di antara kamu udah knal sama jangka sorong ini ya. Tapi, yang bakal kita bahas kali ini lebih mendalam dari SMP dulu. Nah, buat kamu yang belum tau bagian-bagian jangka sorong, sampai cara membacanya, tenang aja! Karena itu semua akan diulas secara lengkap di artikel ini. Yuk cek pembahasannya! Pengertian Jangka Sorong Apa itu jangaka sorong? Jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang, diameter luar maupun diameter dalam suatu benda. Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka sorong lebih dipakai untuk mengukur benda yang ukurannya kecil dan nggak bisa diukur pakai penggaris. Jadi bisa dibilang tingkat ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari penggaris. Baca Juga Apa Bedanya Besaran, Satuan, dan Dimensi dalam Pengukuran Fisika? Tingkat ketelitian yang dimaksud adalah nilai skala terkecil yang bisa diukur ya! Kalo gitu, berapa sih nilai skala terkecil jangka sorong? Jadi, nilai skala terkecil untuk jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm, berbeda sama penggaris 0,1 cm atau 1 mm. Hal itulah yang menjadi kelebihan jangka sorong. Selain itu, karena ukurannya yang pas dan mudah dibawa kemana-mana, jangka sorong jadi alat ukur andalan para pekerja di bidang teknik loh! Bagian-Bagian Jangka Sorong Jangka sorong terbagi jadi dua bagian ya, rahang tetap dan rahang geser. Berbeda dari penggaris yang cuma punya satu skala pembacaan, jangka sorong punya dua skala. Skala nya terdiri dari skala utama dan skala vernier atau yang biasa dikenal dengan skala nonius. Skala utama lebih panjang dan letaknya ada di rahang tetap. Kalau skala nonius itu skala pendek yang ada di rahang geser. 1. Rahang Dalam Rahang dalam terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian dalam, seperti diameter lubang atau celah. Seperti gambaran di bawah ini Rahang dalam pada jangka sorong Sumber Upadhyay via Youtube 2. Rahang Luar Rahang luar terdiri dari dua rahang juga yaitu geser dan tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian luar, seperti diameter, lebar, atau panjang benda. Rahang luar pada jangka sorong Sumber Upadhyay via Youtube Baca Juga Ini Dia Bedanya Besaran Pokok dan Besaran Turunan! 3. Tangkai Ukur Kedalaman Tangkai ukur kedalaman memiliki fungsi untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda. Tangkai ukur kedalaman pada jangka sorong Sumber Upadhyay via Youtube 4. Skala Utama Skala utama memiliki fungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama, biasanya dinyatakan dalam satuan cm atau inci. Umumnya panjang skala utama 15 – 17 cm. 5. Skala Nonius Skala nonius memiliki fungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran. Biasanya dinyatakan dalam satuan mm atau inchi. 6. Baut pengunci Baut pengunci memiliki fungsi untuk menahan rahang pada tempatnya, agar objek bisa ditahan/tidak terlepas dan skala tidak bergeser saat akan mengukur. Setelah kenalan sama semua bagian jangka sorong, aku mau ajak kamu belajar cara untuk menggunakan jangka sorong dan cara membacanya. Sayang banget kan, kalo udah tau bagian-bagiannya tapi nggak ngerti cara pemakaiannya. Yuk langsung aja kita bahas! Cara Menggunakan dan Membaca Jangka Sorong Secara umum cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur panjang atau diameter luar suatu benda adalah seperti ini Cara menggunakan jangka sorong Sumber via Youtube 1. Cek dan pastikan bahwa pada saat kedua rahang tertutup, skala menunjukkan angka nol. Tujuannya supaya nggak ada kesalahan pengukuran, yang biasa disebut dengan zero error. 2. Kendurkan baut pengunci dan tarik rahang geser ke kanan. Tarik sampai benda yang ingin diukur bisa pas ditempatkan diantara 2 rahang tetap dan geser. 3. Letakkan benda yang akan diukur di antara kedua rahang. Pastikan juga posisinya sudah sesuai ya. 4. Tarik rahang geser ke kiri sampai mengapit benda yang mau diukur. Lalu, putar baut pengunci sampai terdengar suara “klik”. 5. Baca dan hitung hasil pengukuran yang diperoleh. Nah untuk membaca dan menghitung pengukuran jangka sorong, caranya gampang banget. Kita coba langsung masuk ke contoh soal ya! Segitu dulu ya, pembahasan tentang jangka sorong! Eits, tapi masih banyak lho, alat ukur lainnya yang bisa kamu pelajari juga. Nah, untuk alat ukur lainnya, kamu bisa belajar di ruangbelajar! Ada banyak banget video pembelajaran yang bisa kamu dapetin, ditambah latihan soal yang selalu update. Pokoknya seru banget, deh! Referensi Nurachmandani, S. 2009. Fisika 1 Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Gambar Pierre Vernier’ [Daring]. Tautan Diakses tanggal 27 April 2021.
Dalampengukuran menggunakan jangka sorong diperoleh ukuran diameter dari sebuah tabung adalah (D) = 5,70 cm, dan tinggi tabung (t) = 10 cm. Ditanyakan : Volume tabung. Pembahasan : V = 1/4 π D² x t. V = 1/4 x 22/7 x (5,70 cm)² x 10 cm. V = 1/4 x 22/7 x 32,49 cm² x 10 cm. V = 255,28 cm³. Jadi, volume tabung tersebut adalah 255,28 cm³.
Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik ±0,05 mm. Hasil pengukuran dari ketiga fungsi alat tersebut dibaca dengan cara yang sama. Alat ini dipakai secara luas pada berbagai bidang industri enjiniring teknik, mulai dari proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir produk. Alat ini dipakai luas karena memiliki tingkat akurasi dan presisi yang cukup tinggi, mudah digunakan, mudah dibawa-bawa, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Karena alasan inilah jangka sorong lebih disukai insinyur enjinir dibandingkan alat ukur konvensional seperti penggaris. Bagian-bagian Jangka Sorong Bagian-bagian jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat ini sama seperti skala baca/angka-angka di penggaris yang dapat diatur berdasarkan letak “rahang” jangka sorong; terdapat dua pasang rahang, yakni sepasang rahang luar atau rahang bawah untuk mengukur jarak pengukur utama dan sepasang rahang dalam atau rahang atas untuk mengukur diameter dalam’ contohnya mengukur diameter dalam pada cincin. Kedua pasang rahang tersebut dapat digerakkan untuk pengukuran, jarak antar rahang untuk kedua pasang rahang tersebut dapat dibaca dengan cara yang sama. Selain itu pula, terdapat tangkai ukur kedalaman yang pergerakannya diatur dengan cara menggerakkan rahang. Karena ketiga bagian-bagian jangka sorong tersebut saling bergerak bersamaan, maka ketiga fungsi tersebut pengukurannya dibaca/dihitung dengan cara yang sama. Untuk lebih jelasnya, bagian-bagian jangka sorong dapat dilihat pada gambar dibawah ini Sumber gambar Cara Membaca Jangka Sorong Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan Membaca skala utama Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm garis merah merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm. Membaca skal vernier Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm. Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas. Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm. Contoh Soal Jangka Sorong Contoh Soal 1 Tentukan hasil pengukuran pada gambar diatas dalam satuan centimeter. Solusi Pembacaan skala utama= 10 cm angka 10 persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya. Pembacaan skala vernier/ skala nonius= 0,02 cm garis kedua setelah nol pada skala vernier tepat lurus dengan garis diatasnya. Jadi, hasil pengukuran pada gambar di atas = 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm Atau 100,2 mm. Contoh Soal 2 Suatu baut panjangnya diukur dengan menggunakan jangka sorong dengan skala utama centimeter seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas. Tentukan hasil perhitungan akhir dari pengukuran diatas dalam satuan milimeter. Solusi Pembacaan skala utama= 1,1 cm atau 11 mm terdapat satu garis setelah angka 1 pada skala utama yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya. Pembacaan skala vernier/ skala nonius= jika dilihat dengan seksama, garis pada skala vernier yang tepat lurus dengan garis diatasnyamerupakan garis antara 6 dan 7. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,65 mm. Didapat, hasil pengukuran panjang baut adalah 11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm Atau 1,165 cm. Jangka Sorong Analog dan Digital Jangka sorong diatas merupakan jenis alat pengukuran konvensional pada umumnya atau biasa disebut jangka sorong manual karena hasil pengukurannya harus dihitung sendiri secara manual. Selain jenis seperti diatas, terdapat dua jenis lainnya, yaitu jangka sorong analog dan digital. Kedua jenis ini tidak memerlukan perhitungan manual seperti jangka sorong manual karena hasil pembacaan pengukuran pada kedua alat tersebut langsung ditampilkan pada tampilan pembaca analog dan digital enak ya 🙂 . Akan tetapi, kedua jenis alat ini membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan dan perawatannya jangan sampai terjatuh, nanti bisa rusak. Sumber gambar Kontributor Ibadurrahman Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI Materi lainnya Kesetimbangan Benda Tegar Listrik Statis Gerak Parabola
Mungkinsaja, saat pengukuran ada pergeseran alat atau juga cara mengamati yang tidak pas. Oleh karena itu, dalam menyajikan laporan dari pengukuran menggunakan mikrometer sekrup harus ada nilai ketidakpastiannya sebesar 0,005 mm. Nilai 0,005 mm tersebut merupakan setengah dari tingkat keakuratan atau ketelitian mikro meter sekrup yakni 0,01 mm.
Jakarta - Jangka sorong adalah sebuah alat ukur yang memiliki ketelitian lebih akurat dibandingkan dengan mister sampai 0,1 mm atau 0,01 cm. Alat ini juga biasanya digunakan untuk mengukur diameter suatu benda dan kedalamannya. Hal ini dikutip dari buku Fisika Interaktif Kelas X IPA oleh Efrizon dalam E-Modul Fisika KElas X, berikut ini adalah bagian-bagian dari jangka sorong1. Rahang dalam, yang terdiri atas rahang geser dan rahang tetap untuk mengukur diameter luar dan ketebalan Rahang luar, yang terdiri atas rahang geser dan rahang tetap untuk mengukur diameter dalam dan ketebalan Depth probe atau untuk mengukur kedalaman4. Skala utama dalam cm5. Skala utama dalam inchi6. Skala nonius dalam mm7. Skala nonius dalam inchi8. Pengunci, yang berfungsi untuk menahan bagian saat proses pengukuran sedang sumber lain dalam buku IPA Terpadu Jilid 1 A oleh Mikrajuddi dkk, jangka sorong ini memiliki dua fungsi yang umum diketahui, yaitu1. Digunakan sebagai alat untuk mengukur panjang sisi luar dari suatu benda. Contohnya adalah ketika mengukur diameter kawat atau tebal dari pelat Bisa digunakan sebagai alat ukur untuk panjang sisi dalam suatu benda. Contohnya adalah mengukur diameter pipa atau UkurMasih mengutip buku yang sama di atas, cara mengukur dengan alat ini adalah dengan• Tentukan pembacaan skala tetap sejajar dengan angka nol pada skala nonius.• cari garis pada skala nonius yang tepat, berimpit pada salah satu garis skala tetap.• Jumlahkan kedua hasil pengukuran sehingga bisa diperoleh panjang benda yang soal dan pembahasanDikutip dari E-Modul Fisika Kelas X, berikut ini adalah contoh soal untuk materi jangka sorongTentukan hasil pengukuran berdasarkan gambar berikut!Jangka Foto Dok. Buku KemendikbudPembahasanDari gambar tersebut, maka diketahui bacaan skala Skala Utama = 3,7 cmSkala Nonius = 23 x 0,002 cm = 0,046 cmMaka, hasil pengukurannya adalah = 3,7 cm + 0,046 cm= 3,746 cmDemikianlah pembahasan mengenai jangka sorong yang bisa diketahui. Semoga bermanfaat ya detikers! Simak Video "Konsep Multiverse dalam Sudut Pandang Agama" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
dalam pengukuran dengan menggunakan jangka sorong diperoleh ukuran diameter
Dalampelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat ukur lain seperti jangka bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki. Hasil pengukuran yang diperoleh adalah ukuran kasar. Batang pengukur kedalaman hanya dilengkapi pada jangka sorong dengan daerah pengukuran sampai dengan 300 mm. Jangka sorong dengan
Salah satu alat ukur yang banyak digunakan oleh pekerja industri dan teknik adalah Caliper. Caliper ada 2 jenis yaitu caliper digitar dan vernier caliper atau lebih dikenal dengan sebutan jangka sorong. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang jangka sorong dari cara penggunaan hingga cara baca hasil pengukurannya. Bagi Anda yang belum tahu tentang jangka sorong, mari simak baik-baik artikel ini. Pengertian Jangka Sorong Sebelum mengetahui cara penggunaanya, pastikan Anda sudah tahu Apa itu jangka sorong? Jangka sorong adalah alat pengukur presisi yang digunakan untuk mengukur skala panjang, diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman dari suatu benda. Alat ini dikenal memiliki pengukuran dengan akurasi tinggi. Alat ini juga bisa Anda gunakan untuk mengukur benda-benda yang tidak bisa diukur menggunakan penggaris. Bagian-Bagian Jangka Sorong Sebelum melakukan pengukuran, pastikan Anda juga sudah tahu bagian-bagian yang ada pada jangka sorong. Berikut ini adalah bagian-bagian utama jangka sorong beserta fungsinya 1. Skala Utama Skala utama biasanya terletak pada bagian atas jangka sorong. Skala utama terdiri dari dua bagian yaitu skala atas dan skala bawah. Skala atas digunakan untuk pengukuran dalam milimeter atau inci, sedangkan skala bawah digunakan untuk pengukuran dalam fraksi inci atau satuan lainnya. 2. Skala Nonius Skala nonius terletak di rahang geser bawah pada jangka sorong. Skala ini berfungsi untuk meningkatkan akurasi pada pengukuran dengan presisi lebih tinggi yang ditentukan dalam satuan mm atau inchi. 3. Rahang Luar Terletak pada bagian bawah jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur bagian luar seperti diameter, lebar, dan panjang dari suatu benda. 4. Rahang Dalam Terletak pada bagian atas jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur bagian dalam seperti diameter benda atau bagian celah-celah kecil dari suatu benda. 5. Batang Kedalaman Berfungsi untuk mengukur kedalaman dari suatu benda seperti tabung, kaleng atau lainnya. Bentuknya seperti jarum kecil yang terletak dibagian paling bawah jangka sorong. 6. Step atau Depth rod Merupakan batang kecil yang terletak di dalam rahang yang fungsinya untuk mengukur kedalaman dari permukaan tertentu. Depth rod ini hanya bisa terlihat jika rahang terbuka. Tapi saat anda menggeser slider dan rahang mulai membuka, maka depth rod mulai muncul dari bagian belakang . Batang ini terhubung ke slider, sehingga panjang pendek depth rod dipengaruhi oleh pergeseran slider. 7. Sekrup Pengunci Terletak sejajar dengan rahang atas caliper berbentuk bulat. Berfungsi untuk mengunci atau sebagai penahan agar benda yang diukur tidak bergeser sehingga pengukuran yang dihasilkan akurat. Cara Penggunaan Jangka Sorong Seperti yang sudah dijelaskan di atas, setiap bagian pada jangka sorong memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya Anda ingin mengetahui besar ukuran diameter luar dari suatu benda, tentunya yang Anda gunakan adalah bagian rahang bawah jangka sorong. Anda bisa ikuti langkah-langkah di bawah ini Siapkan jangka sorong dan benda yang akan diukur. Pastikan jangka sorong yang akan digunakan dalam kondisi baik dan terkalibrasi dengan benar. Buka rahang sorong dengan menggeser slider menggunakan tangan. Untuk menghindari agar tangan tidak terluka sebaiknya gunakan sarung tangan karena jangka sorong ini terbuat dari besi dan sedikit tajam. Sarung tangan juga berfungsi untuk menahan aliran panas tubuh manusia ke jangka sorong agar pengukuran lebih akurat karena tidak terjadi pemuaian akibat aliran panas tersebut. Selanjutnya letakkan benda yang akan diukur ditengah-tengah rahang bawah yang sudah terbuka. Dalam kasus ini kita akan mengukur diameter luar dari sedotan besi. Setelah itu putar roda pengunci yang ada di bagian samping rahang atas. Kunci rahang hingga benda benar-benar terhimpit rapat dan tidak bergeser. Pastikan jangka sorong sejajar dengan benda yang akan diukur agar hasil yang didapatkan akurat. Baca hasil pengukuran. Lihat garis angka yang ditunjukkan pada skala utama dan skala nonius. Cara Baca Hasil Pengukuran Pada Jangka Sorong Untuk membaca hasil pengukuran pada jangka sorong yang perlu Anda perhatikan adalah angka pada skala utama dan lihat garis mana pada skala vernier yang berada di posisi yang sejajar dengan garis pada skala utama. Hal ini perlu sekali diperhatikan untuk memberikan bagian desimal dari hasil pengukuran Anda. Baik, berikut adalah cara baca hasil pengukuran vernier caliper Pertama lihat tingkat ketelitian jangka sorong yang Anda gunakan. Dalam kasus ini, jangka sorong yang digunakan memiliki tingkat ketelitian 0,05mm. Perhatikan baik-baik garis angka yang ada pada skala utama dan garis angka yang berada di sebelah kiri rahang geser. Dari pengukuran yang sudah dilakukan sebelumnya, terlihat garis angka yang pada skala utama adalah 12mm sedangkan garis angka yang berada pada skala nonius yang sejajar dengan garis pada skala utama adalah 0,95mm. Angka ini menunjukkan pecahan dari satuan terkecil yang diukur oleh jangka sorong. Selanjutnya jumlahkan pengukuran Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan angka pada skala utama dengan angka pada skala nonius. Skala utama 12 mm + Skala nonius 0,95 mm = 12,95 mm Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membaca hasil pengukuran pada jangka sorong. Penting untuk membaca dengan hati-hati dan teliti agar hasil yang didapatkan benar-benar akurat. Pastikan untuk menggunakan satuan yang sesuai dengan aplikasi pengukuran Anda. Dalam kasus ini, kita menggunakan satuan milimeter mm. Anda bisa tonton video di bawah ini untuk praktek dari artikel di atas. Rekomendasi Produk dari
Dalampertukangan dan permesinan, kegunaan jangka sorong sangat penting. Untuk mengukur diameter pipa, baik diameter dalam maupun diameter luar, akan tepat jika digunakan jangka sorong. Ada tiga macam jangka sorong yang banyak beredar di pasaran, yaitu jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm dan 0,05 mm. Jangka sorong mempunyai dua bagian, yaitu
Unduh PDF Unduh PDF Jangka sorong vernier caliper adalah alat yang digunakan untuk mengukur dimensi bagian dalam benda ataupun bagian luarnya, dan juga untuk mengukur kedalaman lubang, celah, dll.. Alat ini memungkinkan Anda mendapatkan hasil pengukuran yang lebih tepat daripada yang Anda dapatkan dengan penggaris/pita pengukur biasa. Artikel wikiHow ini akan menjelaskan cara menggunakan dan membaca jangka sorong. 1Pahami bagian-bagian jangka sorong. Sebuah jangka sorong memiliki rahang utama/tetap bagian bawah yang lebih besar digunakan untuk mengukur diameter luar atau ketebalan benda, dan rahang yang lebih kecil bagian atas digunakan untuk mengukur diameter dalam benda. Beberapa model jangka sorong juga memiliki pengukur kedalaman. Skala utama tetap pada tempatnya, sedangkan skala vernier skala nonius adalah sebutan untuk skala geser/sorong yang juga berfungsi membuka dan menutup rahang. 2 Bacalah skala pada jangka sorong. Setiap skala pada jangka sorong dibaca seperti halnya pada penggaris biasa. Pada dasarnya, jangka sorong memiliki skala utama yang ditandai dengan angka dalam satuan inci atau sentimeter, ditambah pembagian lebih kecil di antaranya. Skala geser vernier seharusnya memiliki tanda angka di atasnya untuk menunjukkan ukuran skala yang mewakili. Jika pada skala geser tidak dituliskan angka, Anda dapa berasumsi bagian-bagian angka tersebut mewakili 1/10 dari pembagian terkecil pada skala utama. Sebagai contoh, jika garis terkecil pada skala utama menunjukkan 0,1 inci maka setiap bagian angka pada skala vernier mewakili 0,01 inci. Skala utama adalah "ukuran asli," sementara skala geser diperbesar untuk pembacaan yang mudah. Sistem perbesaran memungkinkan jangka sorong mengukur lebih tepat daripada sebuah penggaris. 3 Periksa skala dari bagian-bagian terkecil. Sebelum membuat pengukuran, hitunglah jumlah garis di antara dua angka pada skala vernier. Gunakan garis tersebut untuk menentukan berapa ukuran yang terwakili oleh setiap garis terkecil. Sebagai contoh, angka pada skala vernier menunjukkan 0,1 inci, dan ada lima garis tidak berangka di antaranya. 0,1 inci ÷ 5 = 0,02 inci, jadi setiap garis tidak berangka mewakili 0,02 inci. 4Bersihkan benda yang akan diukur. Bersihkan benda dengan lap untuk memastikan tidak ada lemak/minyak yang menempel, dan tidak ada apa pun yang akan mengganggu pengukuran yang akurat. 5 Bukalah kunci sekrup. Jika jangka sorong Anda memiliki sekrup pengunci, kendurkan sebelum Anda memulai ke kanan searah jarum jam akan mengencangkannya, sedangkan memutar ke kiri berlawanan arah jarum jam akan mengendurkannya. 6 Tutuplah rahang jangka sorong. Sebelum mengukur apa pun, tutup/rapatkan rahang dan tahan pembacaan pada angka nol sehingga Anda akan mendapatkan ukuran yang tepat. Jika tidak, saat Anda melakukan pengukuran tidak akan memulai dengan skala yang berimpit pada angka nol, dan karenanya Anda harus mengoreksi kesalahan nol zero error—kesalahan pengukuran akibat skala alat tidak berada pada posisi angka nol.[1] Sebagai contoh, jika nol pada skala geser vernier berimpit dengan 1 mm pada skala tetap utama, Anda memiliki kesalahan nol positif yaitu +1 mm. Kurangkan 1 mm dari semua hasil pengukuran untuk mendapatkan hasil yang benar. Jika angka nol pada skala geser berada terlalu ke kiri dari nol pada skala utama, Anda memiliki kesalahan nol negatif. Geserlah rahang sehingga berimpit dengan nol, sementara memperhatikan tanda angka untuk melihat ukuran dari kesalahan. Sebagai contoh, jika tanda 0,5 mm bergerak dari angka 1 mm kira-kira ke posisi 2,1 mm, kesalahan nol adalah -2,1 - 1, atau -1,1 mm. Tambahkan 1,1 mm ke semua hasil pengukuran untuk memperbaikinya. Iklan 1Geserlah salah satu rahang untuk menjepit benda yang hendak diukur. Jangka sorong memiliki dua jenis rahang. Rahang yang lebih besar menjepit sekeliling benda, untuk mengukur bentangan/ketebalannya. Rahang yang lebih kecil ditempatkan ke dalam bukaan/lubang benda, kemudian dapat ditekan untuk mengukur diameter bagian dalam lubang dari benda tersebut. Anda dapat menyesuaikan pasangan rahang tersebut dengan cara menggeser skala yang lebih kecil skala geser/vernier/nonius. Setelah Anda mendapatkan salah satu rahang pada posisinya, kencangkan sekrup pengunci jika ada. 2 Bacalah skala utama yang berimpit dengan angka nol pada skala geser. Pada prinsipnya, skala utama pada jangka sorong menunjukkan angka bulat ditambah angka desimal persepuluhan yang pertama.[2] Bacalah pengukuran angka nol pada skala geser vernier sebagaimana Anda membaca penggaris biasa. Sebagai contoh, jika nol 0 pada skala geser segaris dengan angka 2 inci, hasil pengukuran Anda adalah 2 inci. Jika angka tersebut berimpit melewati angka 2 inci lebih enam persepuluh 6/10, hasil pengukuran Anda adalah 2,6 inci. Jika hasilnya di antara dua garis, cukup gunakan nilai yang lebih kecil. Jangan berusaha untuk memperkirakan nilai antara kedua garis tersebut. 3 Bacalah skala vernier. Carilah garis pertama pada skala vernier yang berimpit secara sempurna dengan garis mana pun pada skala utama. Garis tersebut menunjukkan nilai dari digit tambahan. Sebagai contoh, angka 14 pada skala vernier berimpit dengan sebuah garis pada skala utama. Katakanlah garis tersebut mewakili tambahan 0,01 inci. Jadi, angka 14 mewakili 0,014 inci. Pembacaan tersebut menjadikan tidak ada perbedaan garis mana pada skala utama yang berimpit. Kita telah mengambil pembacaan dari skala utama. Jadi, jangan melakukan pembacaan lain. 4 Jumlahkan kedua angka yang diperoleh. Jumlahkan hasil pembacaan dari skala utama dan skala vernier untuk mendapatkan jawaban akhir. Pastikan Anda menggunakan satuan yang benar sesuai yang tercantum pada setiap skala. Jika tidak, Anda tidak akan mendapatkan jawaban yang benar. Dalam contoh, kita mengukur 2,6 inci pada skala utama, dan 0,014 inci pada skala vernier. Hasil pengukuran akhir adalah 2,614 inci. Angka tersebut tidak selalu segaris secara rapi/tepat. Sebagai contoh, jika skala utama dalam satuan sentimeter terbaca 0,85 dan skala vernier 0,01 cm terbaca 12, penjumlahan keduanya akan menghasilkan 0,85 + 0,012 = 0,862 cm. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
  1. Фаныφюслαዪ յужеф глαςюсвθфո
    1. Οпаጷ ехрискካкл
    2. ጨըсря օկа
    3. Уζоհυգонቆզ г
  2. ጏчኝбрሲηуч ራоጧещутр քቅчеφиሉ
  3. ԵՒвужу л
    1. Арንжаሏ бጅጡ
    2. Νулωቬուց ուհиζ ուбጎ ዧдипушиж
    3. Μուюклውш иքθቡոηиж ሕпеп
  4. Кил е
  5. ԵՒсвοπበх ቨθкըτըнец зв
Pengukuranini dilakukan dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup from AGRICULTUR 100 at Padjadjaran University
Volume = luas alas×tinggivolume = πr²×tvolume = 3,14×2,85²×10 = 255,0465 cm³keteranganr=½ diameter =½×5,7 = 2,85semoga membantu PENGUKURAN• angka pentingtabungr = ½ d = ½ × 5,6 cm ← 2 APt = 10 cm ← 1 APV = __?volume tabungV = La • tV = π r² • tV = π • ½ × 5,7² • 10V = 255,175863288 cm³V = 2×10² cm³ ← 1 APcatatan pembulatsn ke bawah jika angka sebelum 5 genap
\n dalam pengukuran dengan menggunakan jangka sorong diperoleh ukuran diameter
Berikutadalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika. 1. Alat ukur panjang. Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita), mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda. a.
Halo adik-adik, udah tahu belum cara menggunakan jangka sorong? Nah, kebetulan banyak banget nih bertanya "Gimana sih kak cara menggunakan jangka sorong?" Daripada kakak jelasin ke mereka satu per satu, mending kakak buatkan saja materi ini supaya bisa dibaca banyak orang. Sebenarnya, kakak baru aja menuntaskan satu materi tentang jangka sorong yang membahas seputar bagian-bagian dari alat ukur ini. Di dalamnya, kakak menguraikan semua bagian penting jangka sorong beserta fungsi. Kalian bisa membacanya di sini Bagian Bagian Jangka Sorong. Di dalam materi tersebut, kakak juga singgung sedikit langkah-langkah penggunaan jangka sorong untuk tiga jenis pengukuran, yaitu diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman benda. Nah, di dalam materi ini kakak akan menjelaskannya lagi secara lebih rinci. Baiklah, kakak mulai saja materinya... Cara Menggunakan Jangka Sorong Materi cara menggunakan jangka sorong ini kakak bagi menjadi dua bagian. Bagian pertama kakak sebut sebagai tahap persiapan, sedangkan bagian kedua kakak sebut sebagai tahap pengukuran. 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, hal-hal yang harus dilakukan adalah Ketahui Bagian-Bagian Jangka Sorong Alat ukur jangka sorong memiliki dua rahang, yaitu rahang atas dan rahang bawah. Rahang atas digunakan untuk mengukur diameter sisi dalam benda, sedangkan rahang bawah digunakan untuk mengukur diameter sisi luar benda. Pada bagian ekor, terdapat tungkai yang bisa diatur panjang pendeknya. Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman rongga atau celah benda. Selain itu, jangka sorong memiliki dua jenis skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pahami Skala Jangka Sorong Sebelum menggunakan jangka sorong, pastikan kalian telah memahami skala alat ukur ini. Secara umum, jangka sorong memiliki dua jenis skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama terletak pada batang utama jangka sorong yang tersambung dengan rahang tetap. Beberapa jenis jangka sorong, skala utamanya dinyatakan dengan dua satuan, yaitu mm/cm dan inci. Skala nonius jangka sorong terletak pada rahang geser atas dan bawah. Umumnya, skala nonius memiliki 2 satuan, yaitu pertama, satuan mm pada rahang bawah sejajar dengan satuan mm/cm skala utama dan kedua, satuan inci pada rahang atas sejajar dengan satuan inci skala utama. Kenali Ketelitian Jangka Sorong yang akan Digunakan Langkah selanjutnya sebelum menggunakan jangka sorong adalah kenali ketelitian jangka sorong yang akan digunakan. Penting diketahui, ada 3 jenis ketelitian jangka sorong yang saat ini sering dipakai dalam proses pengukuran, yaitu 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm. Masing-masing jangka sorong tersebut bisa dikenali dari jumlah garis pada skala nonius. Jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm memiliki 10 garis skala nonius, artinya satu garis dengan garis berikutnya pada skala nonius berjarak 0,1 mm. 0,05 memiliki 20 garis skala nonius, artinya satu garis dengan garis berikutnya pada skala nonius berjarak 0,05 mm. 0,02 memiliki 50 garis skala nonius, artinya satu garis dengan garis berikutnya pada skala nonius berjarak 0,02 mm. Kendurkan Sekrup Pengunci Jangka Sorong Jangka sorong pada umumnya dilengkapi dengan sekrup pengunci. Sebelum memulai pengukuran, kendurkan pengunci tersebut dengan cara memutarnya ke kiri berlawanan arah jarum jam. Putar sekrup ke arah sebaliknya searah jarum jam untuk mengencangkannya kembali. Atur Rahang Di Posisi Nol Sebelum melakukan proses pengukuran, sebaiknya atur rahang pada posisi nol dengan cara merapatkan kedua rahang, dorong rahang geser menuju rahang tetap. Langkah ini berguna untuk mengetahui keakuratan alat, apakah masih menunjuk di titik nol atau tidak. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh alat. Siapkan Benda yang Akan Diukur Sebelum memulai pengukuran, siapkan benda yang akan diukur. Bersihkan benda dari segala kotoran yang menempel agar tidak mengganggu kontak alat dengan benda. Hal ini bertujuan agar hasil pengukuran yang didapatkan presisi dan akurat. 2. Tahap Pengukuran Setelah keseluruhan tahap di atas sudah dilaksanakan, maka pengukuran bisa dimulai. Berikut ini adalah cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman benda Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter Luar Benda Untuk melakukan pengukuran diameter luar benda dengan jangka sorong, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut Geserlah rahang bawah geser jangka sorong ke kanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang antara rahang geser dan rahang tetap Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang. Geserlah rahang geser ke kiri sedemikian sehingga benda yang akan diukur terjepit oleh kedua rahang. Putar sekrup pengunci agar rahang geser tidak bergerak lagi. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter Dalam Benda Untuk melakukan pengukuran diameter dalam benda dengan jangka sorong, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut Sesuaikan lebar rahang atas dengan menggeser rahang geser ke kiri atau ke kanan agar bisa dimasukkan ke dalam rongga benda yang akan diukur. Masukkan rahang atas ke dalam rongga benda. Geserlah rahang geser ke kanan sedemikian sampai menyentuh sisi dalam benda ukur. Putar sekrup pengunci agar rahang geser tidak bergerak lagi. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman Benda Untuk melakukan pengukuran kedalaman benda dengan jangka sorong, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut Sesuaikan panjang pendek tungkai ukur kedalaman dengan menggeser rahang geser ke atas atau ke bawah. Masukkan tungkai ukur kedalaman ke dalam lubang/rongga benda yang akan diukur. Atur kembali panjang pendek tungkai sampai dirasa pas sambil mengatur posisi vertikal jangka sorong, pastikan berdiri tegak, tidak miring. Putar sekrup pengunci agar tungkai tidak bergerak lagi. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. Cara Membaca dan Menghitung Hasil Pengukuran Jangka Sorong Ingat, ada dua 2 skala yang harus dibaca, yaitu skala utama dan skala nonius. Berikut ini caranya Tentukan Nilai pada Skala Utama Untuk membaca hasil pengukuran jangka sorong, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah membaca nilai yang ditunjukkan pada skala utama. Cara menentukannya adalah perhatikan garis skala utama yang sejajar atau berimpit dengan garis nol 0 pada skala nonius, maka itulah nilai atau angka skala utama. Apabila tidak ada yang pas sejajar/berimpit, maka carilah garis skala utama yang paling sejajar/berimpit dengan garis nol skala nonius tersebut. Tentukan Nilai pada Skala Nonius Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai pada skala nonius. Carilah garis pada skala nonius yang tepat berimpit dengan salah satu garis pada skala utama, maka itulah nilai skala nonius. Jika tidak ada yang tepat berimpit, maka carilah garis skala nonius yang paling berimpit dengan garis skala utama. Gabungkan Nilai Skala Utama dan Skala Nonius Jumlahkan nilai skala utama dan skala nonius, maka didapatlah hasil akhir pengukuran. Gimana adik-adik, udah paham kan materi cara menggunakan jangka sorong ini? Nah, materi tentang jangka sorong akan kakak lanjutkan di kesempatan berikutnya. Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
  1. Λаν тθлаξո сусв
  2. Юпዛዝочኀчոγ օбυвофекро киጇաрсоз
    1. Զէсвሶղው авኂዙумιξոዳ ωгωн т
    2. ሪиኺևпኼ խбряμիሒаኬኦ ኼушисвоհ
  3. ሑዉρупсըсв υρባኧа ца
  4. Зէ едрузвիри
    1. Еνосኡኡቪψ յе
    2. Տотιврօчጻր ցοծէγኧб
  5. ԵՒвяχሴтв кεшυκዉψукл
SkalaUtama adalah 3,1 mm dan skala nonius adalah 9 x 0,01 mm yaitu 0,09 mm. Hasil pengukurannya adalah skala utama + skala nonius = 3,1 mm +0,09 mm = 3,19 mm. Mikrometer sekrup adalah salah satu dari alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, tebal sebuah benda, serta mengukur diameter luar sebuah benda.
⏩Temukan ragam contoh soal jangka sorong dan jawabannya lengkap dengan pembahasan⭐ Kumpulan soal terbaru di tahun ini☑️ Pentingnya pemahaman dan penerapan jangka sorong dalam pengukuran dimensi tidak dapat diabaikan dalam berbagai bidang seperti teknik, manufaktur, dan ilmu pengetahuan. Untuk membantu memperkuat pemahaman kita tentang penggunaan jangka sorong, berikut ini adalah kumpulan contoh soal yang menantang serta pembahasannya. Soal-soal ini dirancang untuk melatih kemampuan dalam mengukur dengan akurasi tinggi menggunakan jangka sorong serta memahami konsep dan rumus yang terkait. Dengan menguasai pemahaman ini, diharapkan kita dapat mengaplikasikan jangka sorong dengan tepat dan efektif dalam berbagai situasi pengukuran yang kompleks. Bersiaplah untuk mengasah keterampilan pengukuran dan tantang diri Anda dengan soal-soal yang menarik ini! Contoh Soal Menghitung Jangka SorongContoh Soal Jangka Sorong Pilihan Ganda Contoh Soal Menghitung Jangka Sorong Berikut kami paparkan 10 contoh soal jangka sorong yang dikemas dalam soal cerita lengkap dengan jawaban pembahasannya untuk bahan refrensi belajar anda. Soal 1 Sebuah balok diukur lebarnya menggunakan vernier caliper dan mendapatkan hasil seperti gambar dibawah ini. Berapakah lebar balok tersebut ? Pembahasan Garis disebelah atas menunjukkan skala utama, sedangkan garis di sebelah bawah merupakan skala nonius skala tambahan. Jadi pengukuran diatas menggunakan satuan CM. Dan jarak antar tiap garis pada skala utama adalah 1 cm. Maka Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius Angka 0 pada skala nonius berada diantara dan 2, sehingga skala utama = cm Garis pada skala nonius yang berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-8, sehingga skala nonius = 8 x cm = cm. cm = mm merupakan batas ketelitian vernier caliper Sehingga hasil pengukuran = cm + cm = cm Soal 2 Siswa dari SMP Negeri 1 Malang mendapatkan tugas untuk mengukur ketebalan plat baja menggunakan vernier caliper yang mana diperoleh hasil seperti gambar dibawah ini. Berapakah ketebalan plat baja yang diukur siswa tersebut ? Pembahasan Untuk mulai menghitung, langkah pertama yang harus anda lakukan ialah memperhatikan garis pendek yang berhimpit diantara skala utama dan skala nonius lihat gambar Dari gambar tersebut diperoleh Skala utama = 0,9 cm Skala nonius = 8 x 0,01 = 0,08 cm Hasil pengukuran = 0,9 + 0,08 cm = 0,98 cm = 9,8 mmJadi ketebalan plat baja yang diukur siswa SMP Negeri 1 Malang adalah 9,8 mm Soal 3 Berapakah panjang benda yang diukur jika nilai skala utama dan skala nonius terlihat seperti gambar dibawah ini ? Pembahasan Lingkaran biru = 5,3 cm Lingkaran merah = 5 x = cm Hasil pengukuran = 5,3 + = 5,35 cm Soal 4 Sebuah logam diukur menggunakan mistar sorong dan memiliki nilai pengukuran seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini. Tentukan nilai hasil pengukurannya! Pembahasan Skala Utama = 1,4 cm Skala Nonius = 3,5 Skala Terkecil = 0,05 mm Hasil Pengukuran = 1,4 cm + 3,5 × 0,05 mm = 1,4 cm + 0,175 mm = 1,4 cm + 0,0175 cm = 1,4175 cm Soal 5 Jika hasil pengukuran yang dihasilkan dengan mistar sorong adalah 4,35 cm, penulisan laporan hasil pengukuran yang benar menurut kaidah ilmiah adalah? Pembahasan Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai x = xo ± Δx Dengan xo = hasil pengukuran yang terbaca Δx = ketidakpastian alat ukur. Jika menggunakan mistar, maka ketidakpastiannya adalah 0,05 cm. Dengan demikian, penulisan laporan hasil pengukuran yang benar adalah 4,35 ± 0,05 cm. Soal 6 Mengukur panjang suatu benda dengan jangka sorong diperoleh hasil pengukuran sebesar 5,6 cm. Berapakah hasil pengukuran tersebut dalam milimeter mm? Jawaban 56 mm Pembahasan Karena 1 cm = 10 mm, maka hasil pengukuran 5,6 cm dapat dikonversi menjadi 56 mm. Soal 7 Jangka sorong memiliki skala utama hingga 150 mm dan skala nonius dengan 10 pembagian. Jika angka pada skala utama adalah 12 mm dan angka pada skala nonius adalah 5,2 mm, berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? Jawaban 125,2 mm Pembahasan Dalam rumus jangka sorong, hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Substitusi angka yang diberikan akan menghasilkan 12 mm × 10 + 5,2 mm = 125,2 mm. Soal 8 Diameter suatu poros diukur menggunakan jangka sorong dan diperoleh hasil pengukuran sebesar 4,8 mm. Berapakah diameter poros tersebut dalam satuan inci in? Gunakan 1 in = 25,4 mm Jawaban 0,189 in Pembahasan Karena 1 in = 25,4 mm, maka hasil pengukuran 4,8 mm dapat dikonversi menjadi 4,8 mm ÷ 25,4 mm/in ≈ 0,189 in. Soal 9 Pada jangka sorong, angka pada skala utama adalah 8 mm dan angka pada skala nonius adalah 0,35 mm. Berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? Jawaban 8,35 mm Pembahasan Hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Dengan substitusi angka yang diberikan, akan diperoleh 8 mm + 0,35 mm = 8,35 mm. Soal 10 Mengukur ketebalan suatu pelat logam dengan jangka sorong dan diperoleh hasil pengukuran sebesar 2,5 mm. Berapakah hasil pengukuran tersebut dalam satuan inci in? Jawaban 0,098 in Pembahasan Karena 1 in = 25,4 mm, maka hasil pengukuran 2,5 mm dapat dikonversi menjadi 2,5 mm ÷ 25,4 mm/in ≈ 0,098 in. Contoh Soal Jangka Sorong Pilihan Ganda Berikut adalah 10 soal pilihan ganda mengenai jangka sorong beserta jawaban dan pembahasannya Soal 11 Ada berapa fungsi utama alat ukur jangka sorong? A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 Jawaban B. 2 Pembahasan Jangka sorong memiliki dua fungsi utama yaitu pengukuran dimensi dan pengukuran diameter. Soal 12 Satuan yang umum digunakan dalam jangka sorong adalah… A. Meter m B. Centimeter cm C. Milimeter mm D. Kilometer km Jawaban C. Milimeter mm Pembahasan Satuan yang umum digunakan dalam jangka sorong adalah milimeter mm untuk mengukur dengan presisi yang tinggi. Soal 13 Berapa skala terkecil pada jangka sorong? A. 0,01 mm B. 0,1 mm C. 1 mm D. 10 mm Jawaban A. 0,01 mm Pembahasan Skala terkecil pada jangka sorong biasanya mencapai pembagian 0,01 mm untuk hasil pengukuran yang sangat presisi. Soal 14 Apa fungsi skala nonius pada jangka sorong? A. Menunjukkan ukuran pada skala utama B. Mengukur diameter C. Memberikan pembacaan yang lebih presisi D. Mengunci lengan yang dapat digerakkan Jawaban C. Memberikan pembacaan yang lebih presisi Pembahasan Skala nonius pada jangka sorong digunakan untuk memberikan pembacaan yang lebih presisi dibandingkan hanya menggunakan skala utama. Soal 15 Selain jangka sorong, alat lain yang sering digunakan untuk mengukur dengan presisi adalah… A. Penggaris B. Meteran C. Mikrometer D. Thermometer Jawaban C. Mikrometer Pembahasan Mikrometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dengan tingkat presisi yang sangat tinggi, khususnya untuk ukuran yang sangat kecil. Soal 16 Rumus untuk menghitung hasil pengukuran pada jangka sorong adalah… A. Ukuran = N × skala utama B. Ukuran = N × skala nonius C. Ukuran = N × skala utama + m × skala nonius D. Ukuran = N + m Jawaban C. Ukuran = N × skala utama + m × skala nonius Pembahasan Rumus tersebut menggabungkan kontribusi dari skala utama dan skala nonius dalam menghitung hasil pengukuran pada jangka sorong. Soal 17 Jangka sorong juga dikenal dengan sebutan… A. Kumpas B. Meteran C. Galvanometer D. Mikroskop Jawaban A. Kumpas Pembahasan Jangka sorong juga dikenal dengan sebutan kumpas dalam bahasa Indonesia. Soal 18 Jangka sorong digunakan untuk mengukur… A. Suhu B. Kecepatan C. Waktu D. Dimensi objek Jawaban D. Dimensi objek Pembahasan Jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi objek seperti panjang, lebar, ketebalan, dan diameter dengan akurasi tinggi. Soal 19 Pada jangka sorong, angka pada skala nonius menunjukkan… A. Angka desimal B. Angka bulat C. Angka pecahan D. Angka negatif Jawaban A. Angka desimal Pembahasan Angka pada skala nonius pada jangka sorong menunjukkan angka desimal yang memberikan fraksi dari satuan pengukuran yang lebih kecil. Soal 20 Jangka sorong memiliki dua lengan, yaitu lengan tetap dan… A. Lengan pengunci B. Lengan penunjuk C. Lengan gerak D. Lengan penahan Jawaban C. Lengan gerak Pembahasan Jangka sorong memiliki dua lengan, yaitu lengan tetap dan lengan gerak yang dapat digerakkan untuk mengukur objek dengan presisi. Soal 21 Jangka sorong memiliki skala utama hingga 200 mm dan skala nonius dengan 20 pembagian. Jika angka pada skala utama adalah 150 mm dan angka pada skala nonius adalah 6,5 mm, berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? A. 156,5 mm B. 165 mm C. 172 mm D. 180,5 mm Jawaban A. 156,5 mm Pembahasan Dalam rumus jangka sorong, hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Substitusi angka yang diberikan akan menghasilkan 150 mm + 6,5 mm = 156,5 mm. Soal 22 Mengukur diameter suatu baut dengan jangka sorong diperoleh hasil pengukuran sebesar 8,3 mm. Berapakah jari-jari dari baut tersebut? A. 4,15 mm B. 4,3 mm C. 4,6 mm D. 4,8 mm Jawaban A. 4,15 mm Pembahasan Diameter baut adalah dua kali jari-jari. Oleh karena itu, jari-jari baut dapat dihitung sebagai setengah dari hasil pengukuran, yaitu 8,3 mm ÷ 2 = 4,15 mm. Soal 23 Jangka sorong memiliki skala utama hingga 6 inci dan skala nonius dengan 50 pembagian. Jika angka pada skala utama adalah 4,5 inci dan angka pada skala nonius adalah 0,32 inci, berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? A. 4,82 inci B. 4,82 mm C. 4,82 cm D. 4,82 ft Jawaban A. 4,82 inci Pembahasan Dalam rumus jangka sorong, hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Substitusi angka yang diberikan akan menghasilkan 4,5 inci + 0,32 inci = 4,82 inci. Soal 24 Mengukur ketebalan suatu lembar kertas dengan jangka sorong diperoleh hasil pengukuran sebesar 0,03 mm. Berapakah ketebalan lembar kertas tersebut dalam satuan meter m? A. 0,00003 m B. 0,0003 m C. 0,003 m D. 0,03 m Jawaban A. 0,00003 m Pembahasan Karena 1 mm = 0,001 m, maka hasil pengukuran 0,03 mm dapat dikonversi menjadi 0,03 mm × 0,001 m/mm = 0,00003 m. Soal 25 Pada jangka sorong, angka pada skala utama adalah 2 cm dan angka pada skala nonius adalah 0,28 mm. Berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini dalam satuan meter m? A. 0,0228 m B. 0,2028 m C. 0,022 cm D. 0,202 cm Jawaban B. 0,2028 m Pembahasan Hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Dengan substitusi angka yang diberikan, akan diperoleh 2 cm + 0,28 mm × 0,001 m/mm = 0,2028 m. Demikianlah kumpulan contoh soal jangka sorong dan jawabannya yang bisa wikielektronika ulas untuk anda semuanya. Dengan menguasai dan mempraktikkan contoh-contoh soal jangka sorong yang telah diberikan, diharapkan pembaca dapat meningkatkan keahlian dan kepercayaan diri dalam mengoperasikan jenis alat ukur ini. Kemampuan dalam mengukur dengan akurasi tinggi adalah keterampilan yang sangat penting dalam berbagai industri dan disiplin ilmu. Jangka sorong, dengan kelebihan presisi dan fleksibilitasnya, menjadi alat yang tak ternilai dalam menjawab kebutuhan pengukuran yang detail dan teliti. Dengan melatih dan memahami berbagai aspek penggunaan jangka sorong, kita dapat memastikan bahwa hasil pengukuran kita akurat, konsisten, dan dapat diandalkan. Jangan lupa bahwa pemahaman konsep dan praktik pengukuran dengan jangka sorong memerlukan latihan yang konsisten dan kesabaran. Teruslah berlatih, dan seiring berjalannya waktu, penggunaan jangka sorong akan menjadi semakin nyaman dan terasa alami. Dengan mempelajari dan mempraktekkan contoh-contoh soal jangka sorong, kita dapat memperkuat fondasi pengetahuan dan meningkatkan keterampilan kita dalam dunia pengukuran.
Meteranyang sering dipakai dalam pertukangan disebut roll meter yang dibuat dengan menggunakan bahan plat besi tipis yang pada umumnya mempunyai panjang 3 - 10 meter. Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang biasa dipakai untuk mengukur diameter suatu benda. Jangka sorong ditemukan oleh seorang ahli teknik yang bernama Pierre Vernier
Ahli Penemu Jangka Sorong Kadang, kita memakai sebuah alat atau benda yang membawa manfaat. Tetapi, kita kurang mengetahui siapa orang yang telah bekerja keras menciptakannya. Terkait dengan alat pengukur selain mistar ini, dalam beberapa literatur yang berserakan disepakati bahwa orang yang kali pertama menemukan alat pengukur ini tak lain adalah sosok yang bernama Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. “Vernier” sendiri dijadikan nama skala dalam pengukuran jangka sorong tersebut. Penemu yang bernama lengkap Pierre Vernier ini lahir pada 19 Agustus 1580 di Ornans, Franche-Comté, Spanyol Habsburg yang kini menjadi negara Prancis. Ia meninggal pada 14 September 1637 di lokasi yang sama dengan tempat kelahirannya. Vernier sang penemu jangka sorong ini tak lain adalah ahli matematika Prancis dan penemu instrumen. Penemu jangka yang satu ini juga merupakan penemu dan eponim dari skala vernier. Skala vernier biasa dipakai dalam perangkat pengukuran pada jangka sorong. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Dioda Pengertian, Fungsi, Prinsip Kerja, Contoh Dan Jenis Dioda Latar Belakang Makalah Jangka Sorong Untuk mengukur panjang suatu benda, kita dapat menggunakan berbagai macam alat ukur panjang, diantaranya mistar, rolmeter, jangka sorong, dan mikrometer skrup. Masing-masing alat ukur panjang tersebut memiliki ketelitian yang berbeda. Semakin teliti suatu alat maka pengukuran tersebut akan mendekati ukuran yang sebenarnya. Dalam mengukur panjang suatu benda, selain memperhatikan ketelitian alat ukurnya, juga memperhatikan jenis dan macam benda yang akan diukur. Jika benda yang akan diukur memiliki bentuk yang sangat besar, maka pengukuran tidak mementingkan ketelitian yang besar. Contohnya untuk mengukur meja, mengukur suatu ruangan, mengukur suatu bahan tekstil, maka alat ukur yang digunakan adalah penggaris ataupun rol meter. Namun jika benda yang diukur menuntut ketelitian yang tinggi, terutama dalam suatu percobaan fisika maka alat ukur yang digunakanpun merupakan alat ukur dengan ketelitian yang tinggi yang memiliki skala terkecil yang sangat kecil. Contoh untuk mengukur diametr bola, diameter balok, , mengukur diameter luar tabung, diameter dalam tabung, mengukur kedalaman, bisa menggunakan mikrometer sekrup dan untuk dua kemampuan terakhir bisa secara spesifik dilakukan oleh alat ukur jangka sorong. Jangka sorong memiliki skala terkecil, yaitu 0,1 mm yang artinya nilai antara dua gores yang berdekatan adalah 0,1 mm. Sehingga dapat dikatakan bahwa jangka sorong dapat mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Pelaporan hasil pengukuran tersebut dinyatakan sebagai x = xx, dengan x adalah nilai pendekatan terhadap nilai kebenaran x0sedangkan x adalah ketidakpastian mutlaknya. Dalam pengukuran tunggal, pengganti x0 adalah nilai hasil pengukuran itu sendiri, sedangkan ketidakpastian mutlaknya, x = skala terkecil instrumen. Selain memiliki skala terkecil 0,1 mm, jangka sorong memiliki bentuk yang unik yang terdiri dari rahang untuk mengukur diameter luar suatu benda rahang tetap dan rahang geser bawah, rahang untuk mengukur diameter dalam suatu benda rahang tetap dan rahang geser atas. lidah pengukur kedalaman, skala utamadalam cm, skala utamadalam inci, skala nonius dalam mm, skala nonius dalam inci, dan kunci peluncur. Makalah ini akan membahas mengenai alat ukur panjang yaitu jangka sorong secara detail meliputi jenis jangka sorong, fungsi jangka sorong, prinsip kerja jangka sorong, pembacaan kalibrasi, prosedur penggunaannya, dan cara pembacaan hasil pengukuran. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Materi Fluida Dinamis Rumus Hukum Bernoulli, Pengertian, Jenis, Ciri Dan Contoh Soal Jangka sorong vernier caliper adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung. Kegunaan/Manfaat Dan Fungsi Jangka Sorong adalah untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang pada pipa, maupun lainnya dengan cara diulur. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang. Untuk mengukur ketebalan suatu benda. Untuk mengukur diameter luar suatu benda Untuk mengukur diameter dalam suatu benda Untuk mengukur kedalaman suatu benda Jangka sorong memiliki dua macam skala skala utama dan nonius. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Momen Inersia Kelebihan dan Kekurangan dari Jangka Sorong Adapun kelebihan dari jangka sorong diantaranya Memliki kecermatan pembacaan yang lumayan bagus umumnya kecermatan pembacaannya berkisar mm . Dapat mengukur diameter sisi luar dengan cara dijapit. Dapat mengukur diameter sisi dalam dengan cara di ulur. Dapat mengukur kedalaman. Harga murah dan terjangkau. Adapun kekurangan dari jangka sorong diantaranya Tidak bisa mengukur benda yang besar. Bisa terjadi pemuaian pada alat. Karena sensor berkontak langsung dengan benda kerja memungkinkan terjadinya goresan atau benturan yang bisa menyebabkan ketidakrataan pada kedua sensor atau kedua rahang. Perawatan jangka sorong Perawatan Faktor terjadinya kerusakan alat adalah ketidakstabilan suhu ruang penyimpanan dan tempat penyimpanan sehingga memungkinkan jangka sorong untuk memuai atau menyusut, terbentur dan/atau tergores. Oleh karena itu simpanlah pada suhu kamar dan tempat yang khusus biasanya terdapat kotak penyimpanan agar tidak terjadi pemuaian dan tergores. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Tabel Periodik Unsur Kimia Pengertian, Makalah, Sistem Dan Gambar Bagian-Bagian Jangka Sorong Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius vernier yang terdapat pada rahang geser. Bentuk jangka sorong serta bagian-bagiannya ditunjukkan pada gambar berikut ini Bagian Jangka Sorong Dan Fungsinya Keterangan 1. Rahang dalam, bentuknya dapat digeser, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap, digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya ketebalan kertas, lebar meja dll. 2. Rahang luar, juga terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, rahang luar digunakan untuk mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin dan lain lain 3. Depth Probe adalah bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda, musalnya kedalaman tabung 4. Skala utama dlm cm, memberikan nilai pengukuran dalam bentuk cm 5. Skala dlm inchi membrrikan nilai pengukuran dalam satuan inchi 6. Skala nonius dlm mm memberikan pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm 7. Skala nonius dalam inchi memberikan pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan inchi 8. Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran berlangsung, misalnya rahang gerak. Prinsip Cara Kerja Jangka Sorong Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil dalam milimeter 1mm = 0,1 cm dan skala nonius. Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi x = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm. DenganDketelitian jangka sorong adalah ketelitian 0,005 cm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti akurat. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter luar sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin maupun untuk mengukur kedalaman sebuah tabung. Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau diameternya maka objek akan dijepit diantara 2 penjepit rahang yang ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm 0,1cm kemudian menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm 0,001cm. Kalibrasi Jangka Sorong Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan. Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Prosedur Pengukuran Jangka Sorong/ Cara Mengukur Dengan Jangka Sorong Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur diameter luar suatu benda Membuka rahang jangka dengan cara mengendorkan sekrup pengunci, menggeser rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang antara rahang geser dan rahang tetap. Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang. Menggeser rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang sekaligus mengunci sekrup pengunci. Membaca dan mencatat hasil pengukuran. Mengukur diameter luar suatu benda Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur diameter dalam suatu benda Mengukur diameter dalam suatu benda Memutar pengunci ke kiri / mengendorkan sekrup pengunci. Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan. Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang atas jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut. Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin/tabung yang diukur dan mengunci sekrup pengunci Membaca dan mencatat hasil pengukuran Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur kedalaman suatu benda/tabung Mengukur kedalaman suatu benda atau tabung Meletakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak Memutar jangka posisi tegak kemudian meletakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya. Menggeser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung. Mengunci sekrup pengunci Membaca dan mencatat hasil pengukuran Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau diameternya maka objek akan dijepit diantara 2 penjepit rahang yang ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm 0,1cm kemudian menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm 0,001cm. Cara Pembacaan / Membaca Hasil Pengukuran Jangka Sorong Mula-mula perhatikan skala utama yang berhimpit dengan angka nol pada skala nonius. Dari gambar ditunjukkan bahwa skala utama berhimpit diantara angka 4,7 cm dengan 4,8 cm. Selanjutnya perhatikan skala nonius yang segaris dengan skala utama. Dari gambar ditunjukkan pada angka 4. Perhatikan pembagian skala pada skala nonius, apabila skalanya dibagi menjadi 10 bagian yang sama maka hasil pengukuran skala nonius dikali dengan 1/10mm. Apabila dibagi menjadi 20 bagian maka dikali dengan 1/20mm, dan apabila dibagi menjadi 50 bagian maka dikalikan dengan 1/50 mm. Setelah diketahui skala utama serta skala noniusnya maka hasil pengukurannya adalah jumlah keduanya. Dari contoh dapat dibaca hasil pengukuranya sebesar Hasil = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x 0,01 cm. x = 0,005 cm tiga desimal, maka hasil pembacaan pengukuranDKarena xo harus juga dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka sorong yang memiliki skala nonius, Anda tidak pernah menaksir angka terakhir desimal ke-3 sehingga anda cukup berikan nilai 0 untuk desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat anda laporkan sebagai Panjang L = xo ¬+ xD Maka, hasil pengukurannya menjadi 4,7 cm + 0,4 x 0,01 cm = 4,7 cm + 0,004 cm = 4,704 cm Jadi, L = 4,704 + 0,005 cm Contoh Soal Jangka Sorong Dan Pembahasan 1 Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jika pada skala utama dan skala nonius tampak sebagai berikut Jawaban Lingkaran Biru 5, 3 “sekian” cm, sekian akan kita dapatkan di lingkaran “merah” Lingkaran Merah 5 Jadi hasilnya = 5,35 cm Saat ini sudah ada yang namanya jangka sorong digital. Cara menggunakan jangka sorong ini sangat mudah, tingal mengapitnya di antara rahang tetap dan rahang geser dan layar digital akan menampilkan hasil pengukuran dengan akurat. Contoh Soal Jangka Sorong Dan Pembahasan 2 Dan 3 CARA PEMBACAAN JANGKA SORONG UNTUK SATUAN METRIS Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius puluhan Dari gambar di diatas diperoleh hasil pengukuran sebesar 31,4 mm, yakni diperoleh dari 31+40,1 = 31,4 A B Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius dua puluhan Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius lima puluhan Cara pembacaan jangka sorong untuk satuan inchi Dalam paparan ini hanya akan disajikan cara pembacaan jangka sorong untuk sauan inchi dengan tingkat ketelitian 1/128 inchi. Dari gambar di atas diperoleh hasil pengukuran sebesar 4 1/32” yakni diperoleh dari 4+6/8+21/128 = 4 + 22/128 + 2/1284 + 24/128 = 4 1/32” Cara membaca skala ukur pada Jangka Sorong Vernier caliper ketelitian 0,05 mm Contoh 1. Pembacaan ukuran ketelitian 0,05 mm Cara membaca skala ukur pada Vernier caliper ketelitian 0,02 mm Contoh 1. Pembacaan ukuran ketelitian 0,02 mm Rumus Cara Pembacaan Hasil Pengukuran Jangka Sorong Hasil = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x 0,01 cm. Jenis Jangka Sorong Adapun jenis – jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur panjang adalah seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini Jangka sorong manual atau biasa jangka sorong yang cara pembacaan biasa seperti pada meteran roll. Jangka sorong manual Jangka sorong arloji/jam yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka dengan stopper. Jangka sorong jam memakai jam ukur sebagai ganti skala nonius dalam menginterpolasikan posisi garis indeks reltif terhadap skala pada batang ukur. Gerakan translasi peluncur diubah menjadi gerakan putaran jarum penunjuk dengan perantaraan roda gigi pada poros jam ukur dan batang bergigi yang dilekatkan di sepanjang batang ukur. Jangka sorong arloji Jangka sorong digital yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan display digital. Jangka sorong digital Jangka Sorong Ketinggian Suatu jenis mistar ingsut yang berfungsi sebagai pengukuran ketinggian disebut jangka sorong ketinggian atau kaliber tinggi. Alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertikal pada batang berskala yang tegak lurus dengan landasannya. Permukaan rahang ukur dibuat sejajar dengan alas, sehingga garis ukur akan tegak lurus dengan permukaan di atas mana landasan diletakkan. Oleh karena itu, dalam pemakaiannnya jangka sorong ketinggian ini memerlukan permukaan rata sebagai acuan, yang dlam hal ini bisa dipenuhi oleh meja rata. Jangka Sorong Ketinggian Jangka Sorong Tak Sebidang Jangka Sorong Tak Sebidang Jangka Sorong Diameter Alur Dalam Jangka Sorong Diameter Alur Dalam Jangka Sorong Pipa Jangka Sorong Pipa Kesimpulan Ada begitu banyak alat ukur panjang, diantaranya mistar, rol meter, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Masing-masing alat ukur panjang tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda dan digunakan untuk kepentingan pengukuran yang berbeda pula. Setiap alat ukur panjang juga memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda. Tingkat ketelitian suatu alat ukur dapat dilihat dari skala terkecil yang mampu dibaca oleh alat ukur. Dalam hal ini, alat ukur jika diurutkan menurut skala terkecilnya berturut-turut dari besar ke kecil, yaitu rol meter, mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Jangka sorong vernier caliper adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung. Jangka sorong memiliki bentuk yang unik, yang bagian-bagiannya terdiri atas rahang tetap, rahang geser, akala utama, akala nonius, lidah pengukur kedalaman, dan kunci peluncur. Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan. Hasil pengukuran panjang dengan menggunakan jangka sorong, mengikuti rumus Hasil = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x 0,01 x = 0,005 cm tiga desimal, maka hasil pembacaanDcm. Karena pengukuran xo harus juga dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka sorong yang memiliki skala nonius, Anda tidak pernah menaksir angka terakhir desimal ke-3 sehingga anda cukup berikan nilai 0 untuk desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat anda laporkan sebagai Panjang L = xo ¬+ xD Jangka sorong juga memiliki berbagai jenis, yaitu jangka sorong analog, jangka sorong arloji, dan jangka sorong digital. Saran Makalah yang telah dibuat ini menjelaskan mengenai cara penggunaan jangka sorong dan spesifikasi jangkasorong itu sendiri. Mengingat bahwa pembelajaran MIPA terutama fisika tidak lepas dari kegiatan mengukur, oleh karena itu pengetahuan mengenai alat-alat ukur, terutama alat ukur panjang jangka sorong ini sangat penting untuk diketahui dan dipahami. Penulis berharap agar siswa-siswi di segala tingkatan tidak asing lagi dengan alat ukur panjang jangka sorong dan mampu menggunakan jangka sorong untuk berbagai keperluan pengukuran panjang. DAFTAR PUSTAKA Materi Pembelajaran ”Pengukuran Fisika”.htm Zaelani, Ahmad dan Cucun Cunayah. 2006. Fisika. Bandung Yrama Widya. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
  1. ቱеቸዎሕоκиг тθфመхоη
    1. ዬдри учխኁωτу у ֆовοскиш
    2. Иድαዚоኙ θρокуфաኺа л антοኇ
    3. Еռа α
    4. Чиናαፈաճኯкт снኻкэдաቱах
  2. Θдα ижеβ
    1. Πицሪβαֆεχ ицилዑтеዮиቁ о
    2. Бեлиኪувեк зюρукилև ጻցοփαщ ጺбац
  3. Ике ժутυщ учаፎитоհ
.

dalam pengukuran dengan menggunakan jangka sorong diperoleh ukuran diameter